Kerandoman Isi Kepala di Jam Tinggi.

Picture by google. 

Menurut Aku kehidupan ini adalah tempat menyelesaikan masalah. Semakin tua semakin banyak masalah yang harus di tanggung dan di selesai kan dengan sendiri bahkan menurut ku itu bukan masalah aku tapi aku harus ikut menyelesaikan nya juga . 

Ketika Iman ku lemah, Terkadang aku merasa Tuhan itu tidak adil sama ku. Lagi lagi aku harus mendapatkan masalah yang harus diselesaikan dengan kuat . 

Hal yang paling berat, menurut aku adalah Ketika Masalah satu belum selesai, masalah yang lain datang menyusul. Ohh ShittShitt God. It's not fair. Bangsat sekali kehidupan ini Tuhan. 

Masalah datang bersilih berganti, Baik datang dari Keluarga, Kerjaan, Percintaan, Kesehatan dan masih banyak lagi masalah yang tidak jelas itu.

Menurut ku untuk tetap waras adalah aku harus menyerah kan semuanya itu mengalir aja. Yaudah kehidupan memang begini.. Yaudah jalanin aja.. Yaudah lahlah terserah Allah ajalah mau kemana ini dibawak. 

Ketika semua hal-hal masuk kedalam fikiran yang ada setan masuk kedalam fikiran untuk meninggalkan dunia ini dengan cara yang tidak halal yaitu meminum racun, membunuh diri sendiri dan masih banyak lagi kerandoman yang ingin dilakukan untuk meninggalkan semua nya. Tapi aku ingat, aku mati juga tempat ku gak ada. yang ada aku menambah masalah. Aku tidak tahu banyak tentang agama ku sendiri yaitu agama Islam sama dengan nama terakhir ku yaitu islamy. Tapi aku selalu meminta sama Allah untuk di kuatkan dengan curhat ke Allah minta tolong di setiap sujud. 

Kalau kata Orang-orang, Apa yang terjadi hari ini akan membuahkan hasil untuk kedepannya artinya aku dimasukkan kedalam masalah ini untuk di kuatkan di masa depan. Ada benarnya juga, ketika aku menarik memori di otakku akan masalah di Lima tahun yang lalu, aku merasa yang tadi nya masalah sebenarnya tidak terlalu masalah bahkan bukan masalah di kehidupan ku saat ini. Tapi melewati masalah yang ada di lima tahun yang lalu sangat sangat luar biasa menguras emosi. 

Kehidupan ini kejam sekali menurut ku, i have so much to say ,sebenarnya aku pengen banget punya temen yang bisa diajak ngobrol tentang masalah kehidupan ku semuanya tapi menurut ku menceritakan masalah itu hanya menambah beban ke orang dan yang ada Orang-orang akan cepat menghina, mengasumsi, bahkan memberi saran kayak tai meskipun tidak semua begitu. 

Aku sering menyimpan masalah itu sendiri karena tidak suka aja Orang-orang tau tentang kehidupan ku secara internal sebenarnya seperti apa. Lagi lagi aku punya ego yang harus aku jaga. Menurut ku meneteskan air mata di depan orang itu aib, tapi aku pernah meneteskan air mata didepan banyak orang karena tidak tahan lagi anjirrr.. Tapi ketika ditanya, kamu kenapa? Aku selalu bilang tidak apa-apa. Tidak tau kenapa, menurut ku menceritakan dari awal sampai akhir tentang masalah-masalah yang aku miliki itu capek banget bangsat!!!. Kalau diceritakan secara pendek, manusia cepet banget asumsi yang tidak-tidak. Bajingan kehidupan ya begitu.. 

Dibalik aku yang tidak suka cerita masalah ku ke orang lain secara detail, orang lain suka cerita tentang masalah mereka ke aku. Terkadang, aku risih kali mendengar kan keluhan-keluhan manusia-manusia yang menganggap kehidupan nya paling sulit tapi terkadang aku berterima kasih mereka cerita karena aku bisa dapat pelajaran kehidupan, bisa lebih bersyukur. Begitu lah kehidupan rumput tetangga memang lebih hijau dan segar padahal semua itu sama aja cuma beda aja masalah nya tapi terkadang aku iri juga sama kehidupan orang. 

Bagaimana pun ya, Di posisi ku itu tidak mudah bagiku. Mungkin, kalau aku diposisi orang lain juga, aku tidak sekuat mereka. Kehidupan itu kita harus pintar-pintar memakai topeng dan itu fakta anjirrr!! . 

Sekian dari kerandoman Isi kepala ku di tengah malam yang mencoba mencari jalan keluar. 

Intinya kehidupan ini tempat gudang masalah satu lagi, Jangan mudah judge kehidupan Orang lain tanpa tau isi perut seseorang seperti apa layaknya tulisan ini Gak usah langsung di judge kehidupan ku. Cukup di Baca aja! . Paham? 🙂

Hidup ini keras bung kalau kata orang Medan.